facebook

Pages

Rabu, 26 Mei 2010

manusia dan kegelisahan

Salah satu dari bagia kehidupan manusia yang sekian banyak dialami oleh manusia salah satunya adalah kegelisahan. Kegelisahan disini bukan ke-geli – geli basah-an.

Kegelisahan dalam diri manusia dapat timbul sewaktu – waktu tanpa atau dengan diharpkan kehadirannya. Banyak faktor yang yang mempengaruhi dan menimbulkan kegelisahan dalam diri manusia. Adanya rasa gelisah yang dirasakan dan dialami oleh manusia pada dasarnya disebabkan oleh manusianya itu sendiri karena semua manusia memiliki hati, perasaan dan pikiran.

Kegelisahan pada diri manusia biasanya sangat erat kaitannya dengan sebauh kata “Tanggung Jawab”. Baik secara individual, sosial maupun religius. Jika usaha yang telah kita lakukan untuk mempertanggung jawabkan mengalami kesulitan dan kendala, kegagalan atau tidak berhasil maka secara langsung otak kita akan terkoneksi dengan yang direspon “Kegagalan dan permasalahan”. Dengan kata lain terkoneksi dengan hati, perasaan dan pikiran. Baik disadari atau tidak disadari. Begitu pula jika yang telah dilakukan telah memcapai titik maksimum dan berhasil maka kita sendiri tidak luput dari permasalahan dan kegelisahan, sebagai conth kegelisahan untuk mempertahankannya dan sebaginya.

Bentuk – bentuk kegelisahan dalam diri manusia dapat mnjelma dalam suatu bentuk, seperti ;

1. Keterasingan

Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan sudah ada sejak puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada dasarnya dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang disebabkan tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau dengan kata lain merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri dan orang lain dalam pergaulan atau mayarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu (1) Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan lingkungan. (2) Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Faktor ini pun bias bersumber pad afaktor yang pertama.

2. Kesepian

Aplikasi dan perwujudan dari terasing adalah kesepian. Jika seseorang sudah merasa diasingkan maka orang tersebut akan mengalami kesepian dalam diri dan lingkunga sehingga merasa sepia tau kesepian. Jika hal ini terus dibiarkan maka orang tersebut akan kehilangan unsur dan karakter unik dalam dirinya senhingga dia pun sulit untuk mengenali dirinya.

3. Masih banyak lagi…

gberasal dari bahasa gelisah yang artinya tidak nyaman, tidaktenteram, merasa cemas, khwatir yang porsinya berlebihan dan terus – menerus. Dapat dikatakan sebagai suatu kewajaran jika setiap manusia mengalami kegelisahan dalam diri dan hidupnya dan hal ini dikarenakan sebagai resiko yang harus diterimanya atau kodrat.

manusia dan tanggung jawab


Manusia Dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.

Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati (nurani)mu."

Dalam wacana keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal. Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman: "Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Kullukum râ'in wa kullukum mas'ûlun 'an Ro‘iyyatih.....

Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."

Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluq yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.

Ada sebagian orang yang berkata bahwa kesalahan-kesalahan yang ia lakukan adalah takdir yang telah ditentukan Tuhan kepadanya. Dan dia tidak bisa menolaknya. Satu misal sejarah; suatu ketika di masa Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan kemudian dibawa ke hadapan khalifah. Beliau bertanya: "Mengapa kamu mencuri?", pencuri itu menjawab "Ini adalah takdir. Saya tidak bisa menolaknya." Khalifah Umar kemudian menyuruh sahabat-sahabat untuk menjilidnya 30 kali. Para sahabat heran dan bertanya "Mengapa dijilid? bukankah itu menyalahi aturan?" Khlaifah menjawab "Karena ia telah berdusta kepada Allah."

Seorang muslim tidak boleh melepas tangan (menghindar dari tanggung jawab) dengan beralasan bahwa kesalahan yang ia kerjakan adalah takdir yang ditentukan Allah kepadanya. Tanggung jawab tetap harus ditegakkan. Allah hanya menentukan suratan ulisan) tentang apa yang akan dikerjakan manusia berdasarkan keinginan mereka yang merdeka, tidak ada paksaan. Dari sinilah manusia dituntut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan. Mulai dari hal yang sangat kecil sampai yang paling besar. "Barang siap yang berbuat kebaikan, walau sebesar biji atom, dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang berbuat kejelekan, walau sebesar biji atom, maka ia akan melihatnya pula" (al Zalzalah 7-8).

Jumat, 21 Mei 2010

manusia dan tanggung jawab

Manusia Dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.

Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati (nurani)mu."

Dalam wacana keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal. Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman: "Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Kullukum râ'in wa kullukum mas'ûlun 'an Ro‘iyyatih.....

Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."

Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluq yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.

Ada sebagian orang yang berkata bahwa kesalahan-kesalahan yang ia lakukan adalah takdir yang telah ditentukan Tuhan kepadanya. Dan dia tidak bisa menolaknya. Satu misal sejarah; suatu ketika di masa Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan kemudian dibawa ke hadapan khalifah. Beliau bertanya: "Mengapa kamu mencuri?", pencuri itu menjawab "Ini adalah takdir. Saya tidak bisa menolaknya." Khalifah Umar kemudian menyuruh sahabat-sahabat untuk menjilidnya 30 kali. Para sahabat heran dan bertanya "Mengapa dijilid? bukankah itu menyalahi aturan?" Khlaifah menjawab "Karena ia telah berdusta kepada Allah."

Seorang muslim tidak boleh melepas tangan (menghindar dari tanggung jawab) dengan beralasan bahwa kesalahan yang ia kerjakan adalah takdir yang ditentukan Allah kepadanya. Tanggung jawab tetap harus ditegakkan. Allah hanya menentukan suratan ulisan) tentang apa yang akan dikerjakan manusia berdasarkan keinginan mereka yang merdeka, tidak ada paksaan. Dari sinilah manusia dituntut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan. Mulai dari hal yang sangat kecil sampai yang paling besar. "Barang siap yang berbuat kebaikan, walau sebesar biji atom, dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang berbuat kejelekan, walau sebesar biji atom, maka ia akan melihatnya pula" (al Zalzalah 7-8).

Kamis, 13 Mei 2010

Cinta Kasih

Kasih Sayang

Kemesraan

Pemujaan

Belas Kasihan

Semuanya itu Bagian dari hidup manusia (Kehidupan manusia)

Dan dapat Membangkitkan kreatifitas manusia

Media kreatifitasnya :

  1. Bahasa (seni dan sastra)
  2. Nada, irama, suara (seni musik)

Pengkajian Seni Budaya Sebagai manipestasi cinta kasih, kasih sayang dan belas kasihan berkaitan dengan : NORMA, MORAL dan NILAI Untuk Mengembangkan Kepribadian dan wawasan Pemikiran.

CINTA ;

Paduan rasa Simpati antara dua mahluk (wanita-wanita, pria-pria, pria-wanita

SIMPATI ;

Suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting

Dorongan utama sismpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerjasama dengannya.

Cinta Kasih ; (aksi/ kegiatan aktif seseorang thdp orang lain) (empati, perhatian, mengikuti,patuh,mau melakukan apapun) Perasaan sayang, perasaan suka pada seseorang

ERICH FROMN

CINTA DAPAT DIIBARATKAN SUATU SENI

SEBAGAIMANA SENI LAINNYA SANGAT MEMERLUKAN

Pengetahuan dan latihan untuk menggapainya

Untuk keutuhan Dituntut ;

1) rasa tanggung jawab, 2) pengorbanan, 3) kejujuran, 4) saling percaya,

5) pengertian, 6) saling terbuka

HILANG SALAH SATU SAJA BISA MERETAKKAN CINTA (RUMAH TANGGA)

KASIH SAYANG YANG TIDAK DISERTAI DENGAN KEJUJURAN DAPAT MENGANCAM KEBAHAGIAAN RUMAH TANGGA

UNTUK MEMBINA CINTA PERLU ;

  1. Sadar bahwa cinta BUKAN NAFSU

CINTA BERSIFAT :

- manusiawi , tumbuh dan berkembang

- bersifat rohaniah (dorongannya HALUS)

NAFSU BERSIFAT ;

- jasmaniah

- cenderung memuaskan dorongan sexual

- dorongannya dilakukan secara paksaan

  1. Cinta murni bermuara pada perkawinan dan berlanjut pada hubungan sosial

Luapan cinta dapat memberikan semangat dalam hidup

Bagi yang menerima cinta dirasakan sebagai suatu kebahagiaan

CINTA itu terutama memberi bukan menerima

CINTA SEJATI selalu ada kesungguhan untuk membangun hubungan cinta ideal dan mewujudkan kehidupan yang terbaik

CINTA itu timbal balik praktis

Cinta ideal memiliki 3 unsur :

  1. Keterikatan
  2. Keintiman
  3. Kemesraan

Erich Fromm, ada 4 syarat untuk mewujudkan cinta kasih :

  1. Pengenalan
  2. Tanggung jawab (Responsibility)
  3. Perhatian (care)
  4. Saling menghormati (Respect)

MACAM-MACAM CINTA ;

1. AGAPE (PARENT’S LOVE) (cinta persaudaraan)

2. STORGE (best friend’s love)

3. ROMANTIC LOVE (eros)

4. LOGIC LOVE (pragma)

5. PLAYING LOVE (ludic) (tokoh Don Juan) – playboy

6. POSSESIVE LOVE (maniac) (ingin memiliki)

MENURUT KINSEY :

- MARITAL (Hub. Sex suami istri (perkawinan)

– PREMARITAL (hub. sex sblm kawin ; kumpul kebo)

- EXTRA MARITAL (selingkuh ; hub. Sex sebelum atau sesudah kawin)

MENURUT MURDOCK :

- MARITAL

- INCEST (sexual relation between close relative / adik – kakak)

- ADULTERY (jinah ; salah satu pasangan sudah nikah)

- STATUS UNCHASTITY (salah satu pasangan statusnya janda)

- FORNICATION (hub. Sudah kawin salah satunya)

MANUSIA MEMBUTUHKAN CINTA,

CINTA MEMBUAT AKU DAN KAMU SERTA KITA DALAM KEBERSAMAAN

CINTA MENURUT AJARAN AGAMA

Cinta itu harus proporsional dan adil jangan lupa diri karena cinta

Contoh : kecintaan nabi Ibrahim AS pada Alloh dibanding pada putraya

CINTA PADA ALLOH

Melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya

Qs. 3 : 31 (Al-Imran ; keluarga imran)

Katakanlah : “Jika kamu (benar-benar) mencintai Alloh, ikutilah Aku,niscaya

Allaoh mengetahui dan mengampuni dosa-dosanya, Alloh maha pengampun

dan maha penyayang.”

CINTA DIRI

Cinta diri erat hubungannya dengan menjaga diri

Gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri adalah

kecintaannya yang luar biasa terhadap harta benda (materi)

Kecintaan terhadap diri dapat dibuktikan apabila ia tertimpa malapetaka atau

kesulitan, manusia akan berkeluh kesah

Perlu dihilangkan ?

Tidak tapi perlu seimbang dengan cinta pada orang lain untuk bernuat baik

Inilah cinta diri yang ideal

Al –Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya

QS : 7 : 188 ( Al-Araf ; tempat tertinggi )

“ ……. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghoib tentulah aku akan

memperbanyak kebaikan bagi diriku sendiri dan aku tidak akan ditimpa

kemudaratan. ….“

CINTA KEPADA SESAMA MANUSIA

Banyak dilukiskan dan dicontohkan oleh Nabi.

Motivasi seseorang mencintai sesama manusia menurut persepsi sosiologis

disebabkan

karena manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai mahluk sosial)

Q.S. 49 : 10 (Al-Hujurat ; kamar-kamar)

“Sesungguhnya orang-orang mukmin bersaudara, karena itu damaikanlah

antara kedua saudaramu

dan bertaqwalah kepada Alloh supaya kamu mendapat rahmat.”

Contoh : orang-orang Anshor dengan orang-orang Muhajirin

CINTA SEXUAL

Cinta erat kaitannya dengan dorongan sexual. Hal ini dilukiskan dalam ;

Q.S. 30 : 21 ( Ar-Rum ; bangsa Rumawi )

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu

istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram

Kepadanya, dan dijadikannya diantaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya

Pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kamu yang berfikir.”

Cinta sexual merupakan bagian dari kebutuhan manusia yang dapat melestarikan kasih

sayang, keserasian dan kerja sama antara suami dan istri

Sex merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.

CINTA KASIH EROTIS

Yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna akan penyatuan dengan seseorang lainnya.

JATUH CINTA

Jatuh cinta adalah sebuah rasa yang dimiliki seseorang ketika melihat seseorang lain (dari jenis kelamin yg berbeda) yang menarik perhatiannya. Perasaan cinta muncul karena dalam tubuh diproduksi zat-zat tertentu yang sedikit membius otak dan efeknya bisa disamakan dengan efek Narkoba. Zat ini dinamakan FEROMON

FEROMON membuat seseorang kecanduan sehingga ingin melihat pasangannya atau orang idamannya sesering mungkin

Perasaan jatuh cinta ini setelah beberapa waktu akan menghilang sedikit demi sedikit. Yang muncul biasanya rasa-rasa lain seperti perasaan cinta sejati, kasih sayang serta rasa aman dan nyaman

Perasaan-perasaan ini yang terakhir sering menonjol saat sudah menikah.

BENCI

Atau kebencian adalah merupakan sebuah emosi yang sangat kuat dan melambangkan ketidaksukaan, enmiti atau antipati untuk seseorang, sebuah hal, barang atau fenomena.

Hal ini juga merupakan sebuah keinginan untuk menghindari, menghancurkan atau menghilangkannya.

Kebencian dideskripsikan lawan cinta

Cinta X ketidakpedulian

Q.S. AR-RUM ayat 21

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.

Cinta itu bersih tidak kotor, kekotoran dan kesucian tergantung bingkainya. Ada bingkai yang suci dan halal dan ada bingkai yang kotor dan haram

Cinta mengandung segala makna kasih sayang, keharmonisan, penghargaan dan kerinduan.

Cinta dalam pandangan Islam bukanlah hanya sebuah ketertarikan fisik, dan bukan pula pembenaran terhadap perilaku yang dilarang agama. Karena hal itu bukan cinta melainkan sebuah lompatan birahi yang besar saja yang akan segera pupus.

Karena itu cinta memrlukan kematangan dan kedewasaan untuk membahagiakan pasangannya bukan menyengsarakannya dan bukan juga menjerumuskannya ke jurang maksiat.

percintaan tanpa didasarkan oleh tujuan hendak menikah adalah sebuah perbuatan maksiat yang diharamkan oleh agama. karena batas antara cinta dan nafsu birahi pada dua orang manusia yang saling menyinta sangatlah tipis sehingga pernikahan adalah sebuah obat yang sangat tepat untuk mengobatinya

pernikahan puncak segala kenikmatan cinta

A.Pengertian Kasih

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwadarminta adalah perasaan sayang. Perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.Dalam kehidupan berumah tangga kasih merupakan kunci kebahagiaan. Menurut Fienz,Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. ia tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu,percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Kasih ini merupakan pertumbuhan dari cinta.Dalam kasih sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuaan yang bulat dan utuh. Kasih,dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua. pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Perkembangaan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi,secara timbal balik antara orang tua dan anak.Pada Pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah seorang ibu kepada anaknya,bagaimana seorang ibu dengan rasa kasihnya mengasuh anaknya dengan sepenuh hati.Pada Tanggung Jawab dalam arti benar adalah sesuatu tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukan penyelenggaraan atas hubungan fisik.Pada Perhatian yang berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya.
Dalam kasih sadar atau tidak masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian sehingga merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.

B.Pengertian Sayang Sayang menurut saya adalah sesuatu (orang atau benda, konkret atau abstrak) yg saya senangi, yg harus saya jaga, saya lindungi, saya bahagiakan dan saya simpan memori tentangnya dalam hati…selalu. Sayang juga merupakan suatu perasaan dimana seseorang menyayangi/mengasihi sepenuh hatinya kepada seseorang atau beberapa orang. karena rasa sayangnya tersebut seseorang akan melakukan apapun untuk membahagiaknya (orang-orang yang dia sayangi).Rasa Sayang itu nampak sekali bila seseorang ibu sedang menyusui atau menggendong bayinya itu diajak bercakap-cakap, ditimang-timang, dinyayikan, meskipun bayi itu tak tahu arti kata-kata, lagu dan sebagainya.Filsuf Rusia,Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius,ia terlempar ke luar dari cinta diri.ia mulai hidup untuk orang lain”.
Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah Roro mendut-Pronocitro.
Yose ortage Y Gasset dalam novelnya “On Love”mengatakan dikedalaman sanubarinya seorang pecinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya.
Kemampuan mencinta memberi nilai hidup kita, dan menjadi ukuran terpenting dalam menentukan apakah kita maju atau tidak dalam evolusi kita.
Kemesraan dapat meninbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan bakatnya.

Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupaan si anak dalam masyarakat .orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapatdibedakan:

(1). Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materiil dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon.Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberi secara sepihak.

.
(3). Orang tua bersifat pasif,si anak bersifat pasif.
Di sini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan.
(4). Orang tua bersifat aktif,si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya.sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.

C.Belas kasihan Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita,cinta kepada Tuhan.
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak.Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan.Masalahnya sanggupkah dia menggugah potensi belas kasihanya itu.Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
Dalam esai on love ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuaan tanpa syarat.itu berarti,dalam rasa belas kasihan tidak terkandung unsure pamrih.Belas kasihan yang kita tumpahkan benar-benar dari lubuk hati yang ikhlas.Kalau kita memberikan uang pada pengemis agar mendapatkan pujian,itu berarti tidak ikhlas,berarti ada tujuan tertentu.Hal seperti itu banyak terjadi dalam masyarakat.
Cara-cara menumpahkan belas kasihan
Dalam kehidupam banyak sekali yang harus kita kasihani dan banyak cara kita menumpahkan belas kasihan.yang perlu kita kasihani antara lain: Yatim piatu, orang-orang jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja.orang sakit dirumah sakit, orang cacat, masyarakat kita yang hidup menderita dan sebagainya.Orang –orang itu umumnya menderita lahir dan batin dan umumnya sedikit tangan yang menaruh belas kasihan.Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi,Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian, makanan dan sebagainya.
Perbuatan atau menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Belas kasihan yang kita tumpahkan benar-benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas.

Pemujaan itu sendiri merupakan salah satu bentuk wujud syukur kepada Sang Maha Pencipta,baik itu dewa-dewa ataupun berhala. Pengertian Yang Maha Kuasa untuk saat ini sudah lebih mantap digunakan dengan sebutan Tuhan Yang Mahakuasa.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/tugas-ibd-bulan-aprilmanusia-dan-cinta-kasih/

Pengertian Kasih Sayang, Cinta Kemesraan Serta Manusia Dan Keindahan

PENGERTIAN KASIH SAYANG, CINTA KEMESRAAN DAN PEMUJAAN

Kasih sayang, dan cinta merupakan milik semua orang. Manifestasi dari kasih sayang dan cinta dapat menciptakan lingkungan yang tenteram. Karena setiap individu menyadari makna yang paling hakiki dari rasa kasih sayang dan cinta. Dengan kasih sayang kita akan selalu menghargai karya orang lain.

Dengan cinta kita selalu menjaga lingkungan yang harmonis. Lingkungan yang harmonis berarti lingkungan yang berimbang dan jauh dari perusakan. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia, yang berwujud bentuk seni. Bentuk seni dapat berbentuk seni rupa, seni pahat, seni sastra, seni suara. Pemujaan merupakan perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan kepada Tuhan ini oleh manusia di antaranya diwujudkan dalam bentuk-bentuk pemujaan atau yang lebih kita kenal sebagai tempat beribadah.


MANUSIA DAN KEINDAHAN

Merenung artinya secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian dengan mendalam. Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal.

Setiap kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi pengetahuan yang telah dimiliki disebut dengan berfilsafat. Jadi berfilsafat adalah terjadinya proses pembicaraan, evaluasi dengan hati kita sendiri mengenai suatu peristiwa. Contoh hasil renungan yang menghasilkan pengetahuan yaitu Newton dengan gaya gravitasinya.

Keindahan adalah suatu susunan keserasian yang dapat menciptakan kesenangan bagi penglihatan dan pendengaran. Kehalusan merupakan sikap yang lembut dalam menghadapi orang lain. Lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut dalam sikap anggota badan. Sikap halus dan lembut merupakan cermin hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama.


KEGELISAHAAN

Berbicara tentang manusia, berarti berbicara pula tentang media tempat manusia hidup. Media tempat manusia hidup adalah dunia. Untuk bisa memahami hakikat manusia maka harus pula memahami hakikat dunia dan hakikat kehidupan manusia di dunia.

Konsep yang dapat digunakan untuk memahami hal itu adalah konsep kosmologi, yaitu bagaimana manusia harus mengembangkan sikap hidupnya sehubungan dengan kedudukannya sebagai mikrokosmos.

Konsep yang lainnya adalah konsep ‘mendiami dunia’ sebagaimana yang dikemukakan oleh Huijbers.

Pada dasarnya konsep mendiami dunia mengandung arti pemenuhan kebutuhan atas aspek-aspek yang membentuk manusia.

Kesadaran manusia akan hakikatnya sebagai bagian dari kosmologi dan perannya sebagai mahluk yang ‘mendiami dunia’ maka lahirlah beberapa konsep yang dipakainya sebagai dasar manusia hidup.

Konsep-konsep tersebut adalah hidup sekedarnya, takdir, dan cakra manggilingan.

Apabila manusia tidak bisa menjaga hakikat dirinya dan hakikat hidupnya maka yang timbul adalah kegelisahan. Sumber dari kegelisahan adalah hawa nafsu dan sikap pamrih (tidak ikhlas).

Kedua hal ini akan menyebabkan munculnya sikap keserakahan dan konflik. Keserakahan dan konflik akan memunculkan ketakutan, kekecewaan, dan pada akhirnya adalah kegelisahan.

Islam menghendaki agar kasih sayang dan sifah belas kasih dikembangkan secara wajar. Jika diperinci maka ruang lingkup kasih sayang ini dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan :

1. Kasih sayang dalam lingkungan keluarga, kasih orang tua kepada anak, kasih suami kepada istrinya, kasih antara orang yang bersaudara dan berkeluarga.

2. Kasih sayang dalam lingkungan tetangga dan kampung.

Suatu pertalian kasih sayang yang timbul dan tumbuh karena hidup bersama dalam suatu lingkungan tetangga dan kampung.

3. Kasih sayang dalam lingkungan bangsa.

Perasaan kasih sayang dan simpati yang timbul akibat persamaan rumpun, suku bangsa, rasa senasib dalam perjuangan yang menyangkut kenegaraan.

4. Kasih sayang dalam lingkungan kegamanaan.

Mencintai dan mengasihi sesame orang yang seagama karena memandang saudara dalam akidah dan keyakinan.

5. Kasih sayang dalam bentuk perikemanusiaan.

Mencintai sesame manusia atas dasar pengertian bahwa manusia adalah sama – sama berasal dari satu keturunan, asalnya satu bapak dan satu ibu.

6. Kasih sayang kepada sesame mahluk (Universal)

Misalnya saling mengasihi, mengasihi hewan dan tumbuh – tumbuhan.

Ditulis dalam artikel tagged pada 2:13 pm oleh bidadari

Cinta itu laksana pohon di dalam hati. Akarnya adalah ketundukan kepada kekasih yang dicintai, dahannya adalah mengetahuinya, rantingnya adalah ketakutan kepadanya, daun-daunnya adalah malu kepadanya, buahnnya adalah ketaatan kepadanya dan air yang menghidupinya adalah menyebut namanya. Jika di dalam cinta ada satu bahagian yang kosong berarti cinta itu berkurang. Apabila Allah s.w.t. cinta kepada kita maka seluruh makhluk di langit dan di bumi akan mencintainya bertepatan dengan hadith dari Abu Hurairah bahawa Nabi Muhammad s.a.w. telah bersabda yang bermaksud: “Jika Allah s.w.t. mencintai seseorang hamba, maka Jibril berseru, “Sesungguhnya Allah s.w.t. mencintai Fulan, maka cintailah dia!” Maka para penghuni langit mencintainya, kemudian dijadikan orang-orang yang menyambutnya di muka bumi.” [Riwayat Bukhari dan Muslim] Dalam Sunan Abu Daud dari hadith Abu Dzar r.a., dia berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Amal yang paling utama ialah mencintai kerana Allah s.w.t. dan membenci kerana Allah s.w.t.” Imam Ahmad berkata: “Kami diberitahu oleh Isma’il bin Yunus, dari Al-Hassan r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Demi Allah, Allah s.w.t. tidak akan mengazab kekasih-Nya, tetapi Dia telah mengujinya di dunia.” Bagaimanakah yang dikatakan hakikat cinta itu? Banyak mengingati pada yang dicintai, membicarakan dan menyebut namanya. Apabila seseorang itu mencintai sesuatu atau seseorang, maka sudah tentu beliau kan sentiasa mengingatinya di hati atau menyebutnya dengan lidah. Oleh yang demikian, Allah s.w.t. memerintahkan hamba-hamba-Nya sgsr mengingati-Nya dalam apa keadaan sekalipun sebagaiman yang difirmankan oleh Allah s.w.t.: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan sesuatu pasukan (musuh) maka hendaklah kamu tetap teguh menghadapinya, dan sebutlah serta ingatilah Allah (dengan doa) banyak-banyak, supaya kamu berjaya (mencapai kemenangan).” [Al-Anfaal:45] Tunduk pada perintah orang yang dicintainya dan mendahulukannya daripada kepentingan diri sendiri. Dalam hal ini, orang yang mencintai itu ada tiga macam: 1. Orang yang mempunyai keinginan tertentu dari orang yang dicintainya. 2. Orang yang berkeinginan terhadap orang yang dicintainya. 3. Orang yang berkeinginan seperti keinginan orang yang dicintainya. Inilah yang merupakan tingkatan zuhud yang paling tinggi kerana dia mampu menghindari setiap keinginan yang bertentangan dengan orang yang dicintainya. Firman Allah s.w.t.: “Katakanlah (Wahai Muhammad): “Jika benar kamu mengasihi Allah maka ikutilah daku, nescaya Allah mengasihi kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu. dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.” [A’li Imran:31] Daripada Abu Hurairah r.a. berkata: Rasul s.a.w. bersabda: “Akan timbul di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka menunjukkan kepada orang-orang lain pakaian yang dibuat daripada kulit kambing (berpura-pura zuhud daripada dunia) untuk mendapat simpati orang ramai, dan percakapan mereka lebih manis daripada gula. Pada hal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang jahat). Allah s.w.t. berfirman kepada mereka: Apakah kamu tertipu dengan kelembutanKu? Apakah kamu terlampau berani berbohong kepadaKu? Demi KebesaranKu, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri sehingga orang ‘alim (cendikiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab tekanan fitnah itu)” [Riwayat At-Tirmidzi] Ibnu Abbas berkata: Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar tidak meredhai kemungkaran yang berlaku di tengah-tengah mereka. Apabila mereka mengakui kemungkaran itu, maka azab Allah akan menimpa mereka semua, baik yang melakukannya mahupun orang-orang yang baik. Umar Ibn Abdul Aziz berkata: Bahawa sesungguhnya Allah tidak mengazab orang ramai dengan sebab perbuatan yang dilakukan oleh orang-oeang perseorangan. Tetapi kalau maksiat dilakukan terang-terangan sedangkan mereka (orang ramai) tidak mengingatkan, maka keseluruhan kaum itu berhak mendapat seksa. “Sesungguhnya Allah telah memfardhukan pelbagai perkara wajib, maka janganlah kamu mengabaikannya, dan telah menetapkan had bagi beberapa keharusan, maka janganlah kamu melewatinya, dan juga telah mengharamkan beberapa perkara, maka janganlah kamu mencerobihinya, dan juga telah mendiamkan hukum bagi sesuatu perkara, sebagai rahmat kemudahan buat kamu dan bukan kerana terlupa, maka janganlah kamu menyusahkan dirimu dengan mencari hukumannya”( Riwayat Ad-Dar Qutni, ; Ad-Dar Qutni : Sohih, An-Nawawi : Hasan ) Mencintai tempat dan rumah sang kekasih. Di sinilah letaknya rahsia seseorang yang menggantungkan hatinya untuk sentiasa rindu dan cinta kepada Ka’abah dan Baitulahhilharam serta masjid-masjid sehinggakan dia rela berkorban harta dan meninggalkan orang tersayang serta kampung halamannya demi untuk meneruskan perjalanan menuju ke tempat yang paling dicintainya. Perjalanan yang berat pun akan terasa ringan dan menyenangkan. Bukannya seperti kebanyakan daripada manusia zaman ini yang lebih cintakan harta benda daripada apa yang sepatutnya mereka cintai. Daripada Tsauban r.a berkata: Rasul s.a.w. bersabda: “Hampir tiba suatu masa dimana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan mereka. Maka salah seorang sahabat bertanya: Apakah dari kerana kami sedikit pada hari itu? Nabi s.a.w. menjawab: Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama nuih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gerund terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit “wahan”. Seorang sahabat bertanya: Apakah “wahan” itu hai Rasul s.a.w? Nabi s.a.w. menjawab: Cinta dunia dan takut mati” [Riwayat Abu Daud] Mencintai apa yang dicintai sang kekasih. Dengan mematuhi segala perintah Allah s.w.t. serta mengamalkan sunnah Rasulullah s.a.w. “Wahai orang-orang yang beriman! masuklah kamu ke dalam agama Islam (dengan mematuhi) segala hukum-hukumnya; dan janganlah kamu menurut jejak langkah syaitan; Sesungguhnya syaitan itu musuh bagi kamu yang terang nyata” [Al-Baqarah:208] Berkorban untuk mendapatkan keredhaan sang kekasih Keimanan seseorang muslim itu akan lengkap sekiranya dia mencintai Rasulullah s.a.w. dengan hakikat cinta yang sebenar. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak beriman seorang daripada kalian sehingga aku menjadi orang yang lebih dicintainya daripada (cintanya kepada) anak dan bapanya serta sekelian manusia” [Riwayat Asy-Syaikhany, An-Nasaai, Ibnu Majah dan Ahmad] Barangsiapa yang lebih mementingkan orang yang dicintai, maka beliau sanggup berkorban nyawa sekalipun demi untuk membuktikan kecintaannya itu kepada sang kekasih yang dicintainya. Oleh yang demikian, kedudukan iman seseorang masih belum dianggap mantap kecuali menjadikan Rasulullah s.a.w. sebagai orang yang paling mereka cintai, lebih besar dari cinta kepada diri mereka sendiri apalagi cinta kepada anak dan seterusnya keluarga dan harta benda. Firman Allah s.w.t.: “Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri[1200] dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik[1201] kepada saudara-saudaramu (seagama). adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah)” [1200] Maksudnya: orang-orang mukmin itu mencintai nabi mereka lebih dari mencintai diri mereka sendiri dalam segala urusan. [1201] yang dimaksud dengan berbuat baik disini ialah berwasiat yang tidak lebih dari sepertiga harta. [Al-Ahzab:6] Cemburu kepada yang dicintai. Orang yang mencintai Allah s.w.t. dan Rasul-Nya sentiasa cemburu hatinya apabila hak-hak Allah s.w.t. dan Rasul-Nya dilanggar dan diabaikan. Dari kecemburuan inilah timbulnya pelaksanaan amal makruf dan nahi mungkar. Oleh kerana itulah, Allah s.w.t. menjadikan jihad sebagai tanda cinta kepada-Nya. Firman Allah s.w.t.: ”Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui” [Al-Maaidah:54] Menghindari hal-hal yang merenggangkan hubungan dengan orang yang dicintai dan membuatnya marah. ”Hai nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan bertawakkallah kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara” [Al-Ahzab:1-3] ”Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)” [106] yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah. [Al-Baqarah:165] “Sesudah itu, patutkah mereka berkehendak lagi kepada hukum-hukum jahiliyah? padahal – kepada orang-orang yang penuh keyakinan – tidak ada sesiapa yang boleh membuat hukum yang lebih pada daripada Allah” [Al-Maaidah:50] “Dan janganlah kamu makan (atau mengambil) harta (orang-orang lain) di antara kamu dengan jalan yang salah, dan jangan pula kamu menghulurkan harta kamu (memberi rasuah) kepada hakim-hakim kerana hendak memakan (atau mengambil) sebahagian dari harta manusia dengan (berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui (salahnya)” [Al-Baqarah:188] Daripada Abu Hurairah r.a. katanya: aku mendengar Rasul s.a.w. bersabda: “Umatku akan ditimpa penyakit-penyakit yang pernah menimpa umat-umat terdahulu. Sahabat bertanya: Apakah penyakit-penyakit umat-umat terdahulu itu? Nabi s.a.w. menjawab: Penyakit-penyakit itu ialah (1) terlalu banyak seronok (2) terlalu mewah (3) menghimpun harta sebanyak mungkin (4) tipu menipu dalam merebut harta benda dunia (5) saling memarahi (6) hasut-menghasut sehingga jadi zalim menzalimi” [Riwayat Al-Hakim]

[Dipetik dari buku Cinta dan Rindu oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah / Al-Hikam oleh Syeikh Ibn Ata'illah Al-Sakandari]

pengalaman spritual

dahulu nenek saya pernah sakit-sakitan, di bawah ke dokter katanya sakitnya ngga bisa di sembuhakan, dan kalau ingin di sembuhkan harus ke luar negri.
tapi, paman saya ngga pernah berhentinya mencari informasi tentang dukun,paranormal,atau yang nya.
ngga disangka tiba2 ada yang bilang bahwa ada dukun yang bisa ngobatin berbagai macam pnyakit, saking ingi sembuhnya, nenek saya ngga menolak. lalu dengan ridho yang maha kuasa, alhamdulillah nenek saya bisa sembuh.
menurut saya sebagian dukun itu ngga musryik smuanya. dia cuma ngnjurkan untuk sering berdoa, dan ditambahkan dengan meminum air yang sudah di bacakan doa.

KEBAJIKAN

kebajikan itu adalah akhlak yang baik (husnul khuluq) , dimana mencakup :
  • Husnul khuluq terhadap Allah swt
  • Husnul khuluq terhadap sesama manusia.
  • Husnul khuluq terhadap sesama makhluk (ciptaan) Allah swt
1. kebajikan tehadap Allah swt
Menerima segala hukum syar'i yang datang dari Allah swt dengan ridha, penuh kepasrahan dan ketundukan serta tidak ada rasa sempit jiwa dan sesak dada, sebagaimana dijelaskan dalam QS An-Nisa' . Menerima segala hukum kauni (qadha' dan qadar) Allah swt dengan keyakinan bahwa semua itu berdasar kepada keadilan Allah swt serta menyikapinya dengan penuh kesabaran.

2. kebajikan sesama manusia
mungkin kejadian merupakan sebuah kebajikan, waktu pulang kuliah, di jalan aku melihat nenek yang bingung meu menyeberangi jalan, kejadian itu bertepatan pula di perempatan, di mana banyaknya mobil,motor. kebetulan aku juga terjebak macet di tempat itu, terus aku liat nenek itu, smua orang hanya Cuek saja, tapi aku ngga tau tiba-tiba hati ini bergerak sendiri untuk menolong nenek tersebut mungkin itu yang di sebut dengan kebajikan.

3. kebajikan sesama mahkluk allah Swt
Husnul khuluq (berakhlak baik) terhadap sesama makhluk Allah, baik dari kalangan manusia maupun lainnya, mencakup segala bentuk kebajikan. Kebajikan ini bisa berupa kebajikan kepada kedua orang tua, biasa disebut birrul walidain, dan kebajikan mencakup juga segala bentuk pengaruh positif dari sebuah amal ibadah. Untuk hal ini, ada istilah haji mabrur, sebuah istilah yang menggambarkan segala bentuk kebajikan yang mesti ada pada seseorang seusai ia menunaikan ibadah haji, baik kebajikan yang berhubungan dengan Allah maupun sesama manusia.

Ada pula istilah bai'un mabrur (jual beli yang mabrur). Istilah ini digunakan untuk menggambarkan akad jual beli yang dilaksanakan sesuai syariat Allah dan tentunya membawa dampak yang positif bagi penjual dan pembelinya.

Orang-orang yang selalu berbuat al-birr disebut al-abrar dan Allah swt menjanjikan mereka berbagai kebajikan di akhirat yang merupakan balasan atas kebajikan yang selama ini dilaksanakannya di dunia. Perhatikan QS Al-Insan: 5, QS Al-Infithar: 13, QS Al-Muthaffifin: 18 dan 22.

Luasnya pengertian dan cakupan al-birr ini juga terdapat dalam Al-Qur'an, di antaranya QS Al-Baqarah: 177. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa al-birr mencakup:

1.Iman kepada Allah swt, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan iman kepada hari akhir.

2.Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, ibnu sabil, orang yang meminta serta menggunakan harta tersebut untuk memerdekakan budak.

3. Menegakkan shalat dan membayar zakat.

4. Memenuhi segala bentuk perjanjian.

5. Bersabar dalam kesempitan, penderitaan, dan peperangan.




cita-cita itu aku ibaratkan sebagai sebuah piala emas. dimana aku harus bersusah payah untuk mengejar nya. lewati rintangan, hehe. dari kecil aku slalu ingin bahagiakan orang tua. mudah-mudahan dengan cita-cita aku ini bisa mewujudkan keinginan tersebut. dulu aku punya cita-cita ingin menjadi seorang pengacara, hehe.
tapai, aku pikir2 lebih baik aku milih yang teknologi, maka nya aku msuk Gundar, dan ingin menjadi perakit komputer, dan sebagai progrmmer, yang penuh kemampuan. amin..!!